Saturday, 7 May 2011

Power supply

Power Supply Unit (PSU) berfungsi untuk mengubah tegangan listrik (AC 220/230/240 V,110/120 V) agar bisa digunakan oleh computer (DC 3,3 V, 5 V, 12 V). Besarnya listrik yang mampu ditangani power supply ditentukan oleh dayanya dan dihitung dengan satuan Watt.
Power Supply adalah sebuah perangkat yang ada di dalam CPU yang berfungsi untuk
menyalurkan arus listrik ke berbagai peralatan computer.




Perangkat ini memiliki 5 connector atau lebih, yang dapat disambungkan keberbagai
peralatan seperti :
• Motherboard
• Harddisk
• Floppy Disk Drive
• CD – ROM
Power supply yang berkualitas kurang baik dapat menghasilkan tegangan DC yang tidak
rata dan banyak riaknya (ripple). Jika digunakan dalam jangka waktu yang cukup lama
akan menyebabkan kerusakan pada komponen computer, misalnya Harddisk.
Salah satu komponen penting pada power supply adalah pendingin (cooling). Dilengkapi
dengan minimal sebuah kipas.

Konektor 20 pin ATX
20 pin konektor ATX yang memasukkan ke dalam sebuah motherboard atx. Jika motherboard Anda memiliki slot untuk 20 pin konektor yang diperlukan untuk Motherboard.

Jenis Power Supply
Secara fisik jenis power supply terdiri atas 2 bagian, yaitu:
• Power Supply AT Konektor yang terdiri dari 12 pin
• Power Supply ATX Konektor yang terdiri dari 20 pin
Perbedaan diantara ke- 2 jenis power supply ini adalah power supply ATX status on dan
offnya diatur oleh melalui motherboard serta oleh operating system.Dimana apabila
operating system pada PC di shut downmaka power supply secara otomatis akan non aktif (
off ).Sedangkan PC yang menggunakan power supply AT status on atau offnya diatur
melalui saklar yang pada salah satu kabel pada power supply tersebut.Dan apabila
operating system dishut down maka power supply tidak akan off secara otomatis.
Warna Kabel Pada Power Supply
Power Supply adalah sebuah perangkat yang ada di dalam CPU yang berfungsi untuk
menyalurkan arus listrik ke berbagai peralatan computer. Perangkat ini memiliki 5
connector atau lebih, yang dapat disambungkan keberbagai peralatan seperti :
• Motherboard
• Harddisk
• Floppy Disk Drive
• CD – ROM

Konektor 24 pin ATX
Beberapa motherboard memerlukan 24 pin ATX Connector. Daya pada power supply 430W
dan 500W, baik dengan 20 dan 24 pin konektor.


Molex Connector
Ini adalah IDE konektor yang pasokan daya ke hard drive dan cdroms.

Konektor floppy
4 pin konektor floppy pasokan daya ke floppy drive yang dapat di komputer Anda.

Konektor Aux
Look pada motherboard dan lihat apakah ada slot yang menerima 6 pin konektor Aux. Jika
ada slot untuk itu maka kemungkinan anda akan membutuhkannya.

Konektor SATA
Hard drive dan perangkat lain dengan konektor sata. Jika Anda memiliki perangkat
komputer dengan koneksi sata maka anda yang membutuhkan power supply dengan
konektor sata. Salah satunya adalah XPower 550 Watt Power Supply.

Jenis Power Supply
Secara fisik jenis power supply terdiri atas 2 bagian, yaitu:
• Power Supply AT Konektor yang terdiri dari 12 pin
• Power Supply ATX Konektor yang terdiri dari 20 pin
Perbedaan diantara ke- 2 jenis power supply ini adalah power supply ATX status on dan
offnya diatur oleh melalui motherboard serta oleh operating system.Dimana apabila
operating system pada PC di shut downmaka power supply secara otomatis akan non aktif (
off ).Sedangkan PC yang menggunakan power supply AT status on atau offnya diatur
melalui saklar yang pada salah satu kabel pada power supply tersebut.Dan apabila
operating system dishut down maka power supply tidak akan off secara otomatis.

Warna Kabel Pada Power Supply
Power Supply adalah sebuah perangkat yang ada di dalam CPU yang berfungsi untuk menyalurkan arus listrik ke berbagai peralatan computer. Perangkat ini memiliki 5
connector atau lebih, yang dapat disambungkan keberbagai peralatan seperti :
• Motherboard
• Harddisk
• Floppy Disk Drive
• CD – ROM
Kebanyakan power supply tidak lagi menggunakan konektor
AT ( 12 pin ) namun telah menerapkan konektor ATX ( 20 pin / 24 pin )
Warna kabel powersupply dibuat berwarna-warni untuk menunjukkan besarnya tegangan



Gambaran skematik power supply atx


Gambar skematik power supply at




Gambar skematik power supply at


Cara sederhana memperbaiki Power Supply Rusak
1. Lepaskan kotak power supply dari cassing agar memudahkan memeriksa rangkaian elektronik
dan lepaskan seluruh kabel dari alat-alat lain. Bukalah kotak power supply sambil memeriksa
fisik komponen elektronik, barangkali ada yang terbakar dapat diketahui.
2. Periksalah FUSE pada masukkan AC 220V dari sumber listrik luar, lepaskan FUSE tersebut dari
soketnya dan ukur hubungan kawat pengamannya dengan ohm-meter pada posisi X1. Jarum
ohm-meter harus menunjukkan nilai sekitar 0 ohm, yang berarti FUSE tersebut masih baik. Jika
ohm-meter menunjukkan angka yang tak terhingga, berarti FUSE sudah putus, harus diganti
baru. Jangan melakukan sambungan kawat pada FUSE yang sudah putus, karena batas arus
lelehnya mungkin akan menjadi lebih besar dan akan menyebabkan kerusakan bagian lain.
3. Jika FUSE baik atau sudah diganti baru tetapi masih juga tidak dapat mengeluarkan tegangan
DC, maka lanjutkan dengan memeriksa transistor power switching 2SC3039 (dua buah) yang
bertugas sebagai kendali catu daya secara PWM. Lepaskan dua transisitor 2SC3039 tersebut dari
PCB dan lakukan pemeriksaan kondisi masing-masing dengan multimeter. Bila salah satu
transistor rusak untuk menggantinya sebaiknya keduanya diganti dengan transistor baru, agar
karakteristiknya terjamin dan simetris, ketidakseimbangan karateristik dua transistor ini
menyebabkan gangguan stabilitas tegangan DC yang dikeluarkan power supply.
4. Lepaskan diode brigde atau empat buah diode perata yang langsung meratakan arus listrik AC
pada bagian masukkan, periksalah kondisi diode ini dengan multimeter. Kadang sering terjadi
salah satu diode-nya bocor atau hubungan singkat, sehingga arus listrik AC ikut masuk ke
rangkaian switching dan melumpuhkan power supply secara keseluruhan transistor power akan
ikut rusak, terbakar. Bahkan jika tingkat kebocoran diode ini ini sangat besar, maka trafo
switching akan meleleh, kawatnya terkelupas, dan terhubung singkat, kerusakan ini yang paling
fatal.
5. Periksa juga transistor pembangkit pulsa “power on reset”, juga kapasisitor dan resistor yang
terdapat pada rangkaian basis transistor tersebut. Jika rangkaian transistor ini bekerja dengan
baik, maka seluruh hasil regulasi tegangan DC akan di reset oleh pembangkit PWM dan
akibatnya power supply tidak mengeluarkan DC sama sekali. Gantilah transistor baru jika dari
pengetesan transistor POR ini ternyata rusak. Begitu juga apabila kapasitor di test akan kering,
nilainya berubah, maka harus di ganti baru dengan nilai yang persis sama dengan sebelumnya.
6. Karena Power Supply komputer umunya bekerja dengan temperatur yang lebih tinggi dari suhu
ruangan, maka ada kemungkinan karena panas yang berlebihan menyebabkan solderan kakikaki
komponen atau kabel-kabel ada yang terlepas. Periksalah seluruh solderan pada PCB
Power Supply, lebih bagus lagi pastikan hubungannya di perbaiki dengan jalan di solder ulang
dengan timah yang lebih lunak (encer, flux 60/40). Sehingga hubungan kabel atau kaki
komponen yang mungkin longgar dapat di jamin bersambung kembali dan umumnya power
supply akan dapat bekerja normal kembali.
7. Komponen aktif yang pengetesannya tidak dapat di lakukan dengan multimeter adalah ICTL494
yang bertugas sebagai pembangkit PWM untuk mengendalikan transistor power switching
bekerja. IC ini hanya di test dengan membandingkan terhadap IC yang normal pada power
supply yang lain yang sejenis. Pergunakan soket IC yang dicurigai rusak dengan IC pembanding
yang masih bagus.
8. Bila proses pemeriksaan dan pergantian komponen yang rusak sudah dilakukan secara
keseluruhan, maka cobalah power supply dihidupkan dengan memasang beban berupa disk
drine saja. Periksalah apakah kipasnya berputar, ukur tegangan kabel yang berwarna kuning
(+12), merah (+5), biru (-5), biru (-12), orange (POR) terhadap kabel warna hitam (ground). Bila
parameter tegangan pada kabel-kabel tersebut sudah benar, matikan power supply dan
gantilah bebannya dengan motherboard atau beban lengkap seperti semula, cobalah sekali lagi.
Demikian apa yang bisa saya sharing, semogo bisa lebih menambah wawasan anda dalam bidang
komputer, dan semoga anda bisa melakukan tindakan awal ketika power supply anda mengalami
kerusakan.


2. Kerusakan Komponen yang Sering Terjadi pada Power Supply
Ada beberapa komponen yang sering kali bermasalah pada power supply, diantaranya :
1. Kapasitor
2. Resistor
3. Sekring
4. Gate
5. Diode
Berikut langkah-langkah mengecek kerusakan komponen yang ada pada power supply :
Langkah 1
Lepas power supply dari tempatnya, lalu buka tutup power, lihat apa ada kerusakan yang terlihat
diantaranya kondensator melembung, resistor terbakar. Kita juga dapat mengeceknya menggunakan
ohm meter.




Langkah 2
Coba cek sekring putus atau tidak, cek menggunakan ohm meter dengan skala ukur 1Xohm, jika putus
kita dapat menggantinya atau jika belum ada penggantinya, kita dapat memasang sehelai kabel halus
dikaki sekring tersebut (cara ini sementara saja).



Langkah 3
Jika sekring masih dalam keadaan baik, dan tidak ada tanda-tanda terbakar, kita dapat pindah mengecek
komponen yang lainn. Berikutnya cek 4 dioda menggunakan avo meter, sesuaikan posisi positif dan
negatif diode dengan avo meter (garis putih untuk posisi positif dan yang tidak ada garis untuk posisi
negatif).


Langkah 4
Berikutnya cek gate power switch yang nilainya 1 Mohm dan dipasang parallel.


Langkah 5
Jika komponen-komponen tersebut dipastikan rusak, kita dapat menggantinya dengan komponen yang
baru (dengan catatan nilai komponen sama). Setelah komponen yang rusak diganti, coba shortkan kabel
warna hijau dan warna hitam yang dikonensikan dengan motherboard (seperti artikel sebelumya) jika
kipas berputar, maka power supply sudah berfungsi kembali dengan baik.


Langkah 6
Jika kipas masih belum bisa berputar, berarti masih ada komponen yang rusak, coba cek kembali IC,Transistor lainnya lebih teliti lagi

No comments:

Post a Comment